A Simple Key For Kumpulan Cerpen Fiksi Unveiled
A Simple Key For Kumpulan Cerpen Fiksi Unveiled
Blog Article
Di suatu hari, Ali dan Indra duduk di pinggir lapangan selama istirahat sekolah. Mereka berdua adalah teman sekelas di kelas 12, dan mereka telah menyadari bahwa teman mereka, Andi, telah absen selama seminggu.
Hutan yang mereka jelajahi sangatlah rimbun. Di sore menjelang malam, mereka belum juga sampai di area perkemahan. Tanpa beristirahat, mereka pun melanjutkan langkah kaki yang masih penuh semangat.
Minggu adalah hari libur yang ditunggu oleh banyak orang untuk beristirahat dan menghindari aktivitas. Beberapa orang memilih untuk berdiam diri di rumah, menghilangkan penat dari seminggu aktivitas mereka, sementara yang lain merencanakan liburan.
Kemudian dia berlalu setelah tawar-menawar yang alot dan si penjual tetap pada pendiriannya. Dengan masih emosi si ibu kembali menjelajahi kios-kios di sekitarnya, Monkey tetap mengikuti.
Dia merasa terbebani dan berdosa. Dia mulai kalut dengan beribu macam pertanyaan yang memenuhi kepalanya. Buat apa aku meraih impianku, jika orang yang seharusnya paling bahagia atas kesuksesanku menderita? Buat apa aku berada di puncak jika, syurgaku tak merasakan kenikmatan? Bagaimana aku tersenyum, jika yang terpenting di dunia ini merintih?
Minggu ke-three sudah berjalan hari demi hari dan juga setiap harinya aku selalu dan selalu mencoba berjalan kearah pintu keluar dan meraihnya namun pada akhirnya selalu dan selalu gagal dan gagal lagi walaupun di setiap percobaanku selalu langkahku bertambah » Baca lanjutan ceritanya...
Setelah Bawang Putih selesai membantu, sang nenek tua pun memberikan baju tersebut. Tak hanya itu, Bawang Putih juga diminta untuk memilih di antara labu berukuran besar dan berukuran kecil.
Tak terkecuali dengan Riska, anaknya manis dan tidak pernah manja dengan orang tuanya, dia bisa bersikap baik terhadap semua orang termasuk teman-temannya sehingga banyak yang betah ketika bertamu ke rumahnya.
“Engkau pantas mendapatkan ini. Ini adalah balasan bagi anak kelinci yang keras kepala dan tidak mau mematuhi nasihat ibunya.”
Ketika hendak kembali mencari kayu bakar, si pemuda tidak sengaja menabrak kereta milik raja hingga kereta tersebut terbalik. Meski sudah meminta maaf berkali-kali, raja tetap memerintahkan para pengawalnya untuk menangkap pemuda tersebut dan memenjarakan dia.
Rena hidup sebatang kara dengan neneknya di rumah peot yang berada di pinggir desa. Dia adalah anak yang pandai sehingga para Expert di sekolahnya sangat menyanjungnya. Suatu hari dia telah lulus SMA.
Cerita fiksi yang dikarang berdasarkan fakta diperoleh dari berbagai pengalmaan, baik pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain.
Setelah mematung cukup lama, Rena memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya malam itu juga. Dia sudah tidak sabar bertemu neneknya. Sampailah ia di rumah peot yang menjadi saksi kedewasaan. Di Contoh Cerita Fiksi lihatnya nenek yang masih menata barang dagangan yang diambil dari kebun tetangga, untuk dibawanya ke pasar.
“Wah mahal amat?” si ibu komplen dengan raut wajah yang seramdisekanya keringat yang sudah menjagung.